Senin, 29 Desember 2008

Ayat-ayat Allah di Langit dan Bumi


Bayangkanlah bagaimana sebuah pesawat raksasa sekelas Airbus A380 dibuat. Pastilah ada ribuah bahkan jutaan komponen yang membentuknya sehingga bisa terbang dan membawa ratusan manusia mengarungi angkasa.
Bayangkan komponen terkecil serupa chip komputer yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai 'otak', puluhan ribu bentang kabel yang bersambungan, sampai ribuan lempeng logam yang saling bertautan satu sama lain yang membentuk tubuh pesawat. Ittu belum termasuk setiap pernik dan benda dalam interior yang memberikan kenyamanan bagi para penumpangnya, juga pengerjaan bagian luar pesawat yang melambangkan identitas maskapai penerbangan yang mengoperasikannya.
Bayangkan, ketika pesawat itu sudah siap diterbangkan, tiba-tiba ada seseorang yang mengatakan bahwa pesawat yang dibangun dengan segala perencanaan terperinci dan kerja keras luar biasa itu muncul secara kebetulan; Bagaimanakah menurut anda keadaan jiwa orang itu?
Kini bayangkan pesawat itu sudah terbang dan ingatlah bahwa pesawat itu bisa tiba-tiba saja bisa terjungkal menghujam tanah, andaikata ada satu saja komponen kecil yang terlepas atau tak bekerja sebagaimana mestinya.

Segala benda, dari unit terkecil zat yang berupa atom, hingga galaksi yang mengandung triliunan bintang, planet, serta bulan yang menjadi pelengkapnya, semuanya berjalan dengan keserasian yang sempurna. Sebuah sistem yang tertata rapi dan berjalan mulus bagaikan sebuah arloji Swiss. Orang-orang yakin, sistem ini telah berjalan jutaan tahun dan tanpa mengesampingkan komponen terkecil, sehingga mereka dapat merencanakan dengan bebas apa yang mereka perkirakan akan terjadi sepuluh tahun mendatang. Tak seorang pun khawatir kalau matahari tak akan terbit esok hari, atau bagaimana jika bumi terlepas dari lingkar orbitnya, atau bagaimana cara mencegahnya.
Dengan cara yang sama, manakala orang-orang menjelang tidur, mereka yakin bahwa jantung atau sistem pernapasan tak akan bekerja sesantai otak mereka. Akan tetapi bila salah satu dari dua sistem penting ini mendadak berhenti bekerja beberapa detik saja, nyawa akan melayang.

Ketika 'kacamata biasa' di sekitar kehidupan kita tanggalkan dan sebab-akibat peristiwa tidak ditaksir seolah-olah 'berlangsung secara alamiah', kita akan melihat bahwa segala benda tersusun dari sistem terencana yang sangat teliti dan saling bergantung, sehingga seolah-olah kita menggantungkan kehidupan pada kulit dan rambut kita. Perhatikan tatanan hebat yang berlaku dimanapun kita memandang. Tentu saja ada kekuatan maha besar yang menciptakan tatanan dan keserasian sedemikian itu. Pemilik kekuatan ini hanyalah Allah, Yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Dalam satu ayatNya, Allah berfirman:
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat ada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemuran sesuatu yang tak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah sesuatu yang tak seimbang? Kemudian lihatlah sekali lagi, niscaya pengelihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan satu cacat dan pengelihatanmu itu pun dalam keadaan payah." (Al Mulk: 3-4)

Bila kita memandang makhluk-makhluk di langit, bumi, dan semua yang terletak di antaranya, mereka semua akan membuktikan keberadaan Sang Pencita dengan sendirinya. Di sinilah kita akan bisa memikirkan semua gejala alam dan makhluk hidup yang terlihat, sekalipun tak pernah terpikirkan bagaimana mereka ada dan melanjutkan keberadaannya. Itulah semua ayat-ayat Allah yang bila kita tuliskan tak akan cukup sekedar 80 gygabytes harddisk untuk menampungnya. Namun insya Allah dengan coba mengamatinya, para manusia yang berakal akan menyadari sebuah fakta terpenting tentang kehidupan beserta segala aspeknya, atau paling tidak mengingatkan mereka:
Bahwa Allah itu ada.
Bahwa Dialah asal langit, bumi beserta segala isinya.
Bahwa Dia dapat dipahami melalui akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar