Minggu, 28 Desember 2008

Besarlah Arti Sebuah Nama


Sungguh indah, bahkan untuk urusan memberi nama pada anak, Islam memberi tuntunan yang cukup lengkap. Diantaranya:


Nama itu seharusnya mengandung arti yang baik, yang membuat si anak bangga pada namanya. Jangan memberi nama jelek, yang menyebabkan anak menjadi minder, terhina, dan pesimis, sehingga kelak ia akan mengingkarinya. Janganlah memberi nama dengan nama penjahat terkenal, Abu Jahal, atau Karun, misalnya.

Jika memberi nama Abdul, hendaknya tidak disandarkan pada selain nama Allah. Contohnya: Abdul Nabi, Abdul Saleh, Abdul Husain.

Adapun nama Abdul/Abdu yang disandarkan pada nama-nama Allah sangat disukai, misalnya: Abdullah, Abdurrahman, Abdurrahim, Abdul Muhaimin. Rasulullah pernah bersabda, ”Adapun ama-nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.” (HR Muslim, Abu dawud, dan Ibnu Majah)

Janganlah memberi nama yang menyiratkan pada kesombongan. Sabda Rasulullah saw:
”Orang yang paling dibenci dan buruk di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dinamakan Malikal Amlak (raja di atas raja). Karena tak ada raja selain Allah.” (HR Muslim).

Nama-nama Nabi, sahabat, salihin, sangat disukai, karena bisa menimbulkan kegemaran si anak untuk meneladaninya, sekaligus untuk mengabadikan nama-nama orang-orang yang berjasa pada Islam.

Menggunakan nama-nama di luar bahasa Arab samasekali tak dilarang, asal mengandung maksud dan arti yang baik. Di kalangan sahabat sendiri juga terdapat beberapa namayang memakai nama-nama ajam (selain Arab).

Yang perlu diperhatikan, nama-nama ana di dalam Islam itu mengandung do’a dan harapan. Karenanya harus baik dan mengandung harapan pula. Selain sebutannya baik, artinya juga baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar